RSS

Kelebihan dan Kekurangan JavaScript

Kelebihan dari bahasa pemrograman JavaScript adalah sebagai berikut :

- Ukuran file kecil
Skrip dari JavaScript memiliki ukuran yang kecil sehingga ketika web yang memiliki JavaScript ditampilkan di browser, maka akses tampilannya akan lebih cepat dibandungkan ketika browser membuka suatu web yang memiliki skrip Java. Hal ini juga sangat berkaitan dengan daya kerja server. Semakin kecil space suatu web yang disimpan dalam suatu server, maka daya kerja server ketika di-browsing oleh user di internet akan tidak terlalu berat. Selain itu sifat JavaScript Client Sideyang tidak perlu lagi ditangani oleh server ketika browser memanggil web dari sebuah server.


- Mudah untuk dipelajari
JavaScript merupakan bahasa semi pemrograman yang merupakan gabungan antara bahasa pemrograman Java dengan bahasa kode HTML sehingga disebut juga bahasa hybrid. Walaupun JavaScript merupakan turunan dari Java, namun JavaScript tidak memiliki aturan serumit Java.

- Terbuka
JavaScript tidak terikat oleh hardware maupun software tertentu, bahkan sistem operasi seperti windows maupun unix. Karena ia bersifat terbuka, maka ia dapat dibuat maupun dibaca di semua jenis komputer.

Sedangkan kekurangan JavaScript diantaranya adalah :

- Skrip tidak terenkripsi
Karena JavaScript bersifat client side, maka skrip yang kita buat di text editordan telah dijadikan web di server, ketika user me-request web dari server tersebut, maka sintaks JavaScript akan langsung ditampilkan di browser. User bisa melihatnya dan menirunya dari source-nya.

- Kemampuan terbatas
Walaupun JavaScript mampu membuat bentuk web menjadi interaktif dan dinamis, namun JavaScript tidak mampu membuat program aplikasi sendiri seperti Java.

- Keterbatasan objek
JavaScript tidak mampu membuat kelas-kelas yang bisa menampung objek-objek tambahan seperti Java, karena JavaScript telah memiliki objek yang built inpada struktur bahasanya.
Selengkapnya...

Sejarah JavaScript

JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape di bawah nama Mocha dan pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dahulu bernama “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu.
Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerja sama antara Netscape dan Sun (pengembangan bahasa pemrograman Java) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama JavaScript kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 Desember 1995 dan pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai Jscript di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++.
Selengkapnya...

Pengertian JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan di sisi klien. Jika kita berbicara dalam konteks web, sederhananya kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrogrmana yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Jika dilihat dari suku katanya, JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu Java dan Script. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.
JavaScript adalah bahasa script (bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java. Namun JavaScript bukanlah bagian dari teknologi Java dari Sun. Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek murni, sedangkan JavaScript digunakan secara prosedural. Cara kerja JavaScript adalah mengakses elemen pada HTML dan membuat aksi jika elemen-elemen HTML itu mengalami perubahan, misalnya berubahnya warna halaman web begitu sebuah tombol diklik. JavaScript membuat sebuah halaman web menjadi lebih dinamis. JavaScript yang digunakan pada halaman web merupakan client side scripting yang berarti bahwa web browser mengidentifikasi dan menjalankan skrip program yang disisipkan dalam dokumen web (yang diterima dari server), dan mungkin memperbarui tampilan halaman di komputer pemakai (user) tanpa mengirimkan permintaan (request) baru kepada web server. Karena JavaScript pada halaman web adalah client side scripting, maka kode JavaScript yang ditulis satu file dengan dokumen HTLM akan ditampilkan ketika sebuah halaman web dilihat source code-nya.
Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses skrip pada objek yang dibenamkan (embedded). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah gambar kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain-lain. Yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman JavaScript diantaranya JavaScript adalah bahasa pemrograman yang case sensitive, yang artinya JavaScript membedakan huruf kecil dan huruf besar. Hal ini sama seperti bahasa pemrograman Turbo C atau C++ dimana huruf ‘A’ tidak sama dengan huruf ‘a’.
JavaScript bekerja pada sisi browser, artinya untuk menampilkan halaman web, user menuliskan alamat web di address bar url. Setelah itu, browser mengambil file HTML (dengan file JavaScript yang melekat padanya jika memang ada) ke server yang beralamat di URL yang diketikkan oleh user. Selesai file diambil, file ditambilkan pada browser. Nah, setelah file JavaScript berada pada browser, barulah skrip JavaScript tersebut bekerja.
Efek dari JavaScript yang bekerja pada sisi browser ini, JavaScript dapat merespon perintah user dengan cepat, dan membuat halaman web menjadi lebih responsif. JavaScript melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh HTML, PHP, dan CSS dalam menangani hal-hal yang membutuhkan respon cepat terhadap aksi dari user. Misalnya, fungsi validasi pada form. Ketika user mengisi sebuah form yang divalidasi menggunakan JavaScript, user mengetikkan data lalu mengklik submit. Sebelum data dikirimkan ke server, data akan dicek terlebih dahulu pada browser menggunakan fungsi JavaScript yang ada pada halaman web. Sehingga jika memang data yang diisikan tidak valid, daripada membuang-buang waktu dengan mengirim data ke server baru divalidasi di server, lalu server mengirimkan respon balik mengenai ketidakvalidan input data user, lebih baik pengecekan validasi data form dilakukan secara lokal di browser menggunakan fungsi JavaScript.
Untuk lebih mempercepat dan menghemat waktu, implementasi terpopuler saat ini dari pemrograman JavaScript adalah teknik AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). Teknik ini sering digunakan oleh aplikasi berbasis web seperti Gmail, Google Reader, dan lain-lain. Teknik AJAX ini membuat proses pertukaran data antara server dan browser terjadi di belakang layar sehingga interaksi antara user dan aplikasi web semakin responsif.
Selengkapnya...